Khutbah
Jum’at
Disusun Oleh : Sadi Suharto,S.Ag
Keutamaan Hari Jumat Dalam Islam
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
خَلَقَ الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ، وَفَضَّلَهُ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ
خَلَقَ بِالْإِنْعَامِ وَالتَّكْرِيْمِ، فَإِنِ اسْتَقَامَ عَلى طَاعَةِ اللهِ
اسْتَمَرَّ لَهُ هذَا التَّفْضِيْلُ فِي جَنَّاتِ النَّعِيْمِ، وَإِلاَّ رُدَّ فِي
الْهَوَانِ وَالْعَذَابِ الْأَلِيْمِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَهُوَ الْخَلاَّقُ الْعَلِيْمِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ شَهِدَ لَهُ رَبُّهُ بِقَوْلِهِ: {وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيْمِ} صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ سَارُوْا
عَلَى النَّهْجِ القَوِيْمِ وَالصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً
كَثِيْرًا، أَمَّ بَعْدُ:
أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوْا اللهَ تَعَالىَ
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَإِنَّمَا
يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Pada kesempatan khutbah kali ini, marilah kita
bersama-sama untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah di mana saja kita berada
dengan berupaya semaksimal mungkin mengerjakan perintah-perintahNya dan
menjauhi larangan-laranganNya. Karena tidak ada bekal terbaik di hari kiamat
kelak yang membuat kita mulia di sisiNya melainkan dengan taqwa. Karena tidak
ada yang mampu menjadi tameng kita dari adzab dan api NerakaNya melainkan adalah taqwa yang kita miliki. Allah Ta’ala berfirman,
(#rߨrts?ur
cÎ*sù
uöyz
Ï#¨9$#
3uqø)G9$# 4 Èbqà)¨?$#ur Í<'ré'¯»t
É=»t6ø9F{$#
Artinya:
Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah
kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal. (Q.S Al Baqarah:197)
Dan Rasulullah bersabda,
“Bertakwalah kamu di mana saja kamu berada,
dan sertakanlah olehmu kejahatan dengan kebaikan niscaya ia akan
menghapuskannya (kejahatan tersebut), serta pergaulilah manusia dengan akhlak
yang baik”. (HR. at-Tirmidzi, dengan sanad hasan shahih).
Hari Jumat adalah hari yang memiliki arti yang sangat istimewa bagi
ummat Islam karena merupakan hari raya bagi mereka. Sangat banyak hadits-hadits
yang menjelaskan keutamaan dan kekhususan hari Jumat dibandingkan dengan
hari-hari yang lain. Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah rahimahulloh dalam kitabnya
Zaadul Ma’ad memuat hadits-hadits tersebut hingga beliau berkesimpulan paling
tidak ada 33 kekhususan hari Jumat dari hari-hari yang lain.
Al Hafizh Suyuthi menulis kitab yang beliau beri judul Al Lum’ah fi
Khashoish Al Jumu’ah. Beliau di kitab ini menyebutkan hadits-hadits yang sangat
banyak -termasuk diantaranya hadits-hadits lemah- yang menerangkan keutamaan
dan kekhususan Jumat; dimana beliau berkesimpulan ada 101 kekhususan Jumat dari
hari selainnya.
Dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ، إِنَّ هَذَا يَوْمٌ جَعَلَهُ
اللَّهُ لَكُمْ عِيدًا، فَاغْتَسِلُوا، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ
“Wahai kaum
muslimin, sesungguhnya saat ini adalah hari yang dijadikan oleh Allah sebagai
hari raya untuk kalian. Karena itu, mandilah dan kalian harus menggosok gigi.”
(H.r. Tabrani dalam Mu’jam Ash-Shaghir, dan dinilai sahih oleh
Al-Albani)
Dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ يَوْمَ الْجُمْعَة يَوْمُ عِيدٍ ، فَلَا
تَجْعَلُوا يَوْم عِيدكُمْ يَوْم صِيَامكُمْ , إِلَّا أَنْ
تَصُومُوا قَبْله أَوْ بَعْده
“Sesungguhnya, hari
Jumat adalah hari raya. Karena itu, janganlah kalian jadikan hari raya kalian
ini sebagai hari untuk berpuasa, kecuali jika kalian berpuasa sebelum atau
sesudah hari Jumat.” (H.r. Ahmad dan Hakim; dinilai sahih oleh
Syu’aib Al-Arnauth)
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Dari silsilah pertama dari kumpulan hadits-hadits tentang Jumat
kali ini kami memilihkan pada kesempatan dihari yang mulia ini 10 kesistimewaan
hari jum’at
1.
Hari Ied yang Berulang Setiap Pekan
Dari Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata Rasulullah shallallohu
alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hari ini (Jumat) Allah menjadikannya sebagai hari Ied
bagi kaum muslimin, maka barangsiapa yang menghadiri shalat Jumat hendaknya
mandi, jika ia memiliki wangi-wangian maka hendaknya dia memakainya dan
bersiwaklah” (HR. Ibnu Majah dan haditsnya dinyatakan hasan oleh Al
Albani)
2.
Diharamkan mengkhususkan berpuasa pada hari Jumat dan dimakruhkan mengkhususkan
malamnya untuk shalat malam
Dari Abu Hurairah radhiyallohu anhu berkata, aku mendengar Nabi
Muhammad shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Jangan kalian mengkhususkan berpuasa pada hari
Jumat kecuali jika engkau juga berpuasa sehari sebelumnya atau sehari
sesudahnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallohu anhu dari Nabi Muhammad shallallohu
alaihi wasallam, beliau bersabda : “Jangan kalian mengkhususkan malam Jumat dari malam-malam lainnya
untuk shalat lail dan jangan kalian mengkhususkan hari Jumat dari hari-hari
lainnya untuk berpuasa kecuali jika bertepatan dengan waktu yang seseorang yang
biasa berpuasa padanya” (HR. Bukhari dan Muslim,lafal hadits ini
baginya)
3.
Disunnahkan membaca surat As Sajadah di rakaat pertama dan Al Insan di rakaat
kedua pada saat sholat shubuh
Dari Abu Hurairah radhiyallohu anhu bahwa Nabi Muhammad shallallohu
alaihi wasallam membaca pada shalat shubuh di hari Jumat Alif Laam Miim Tanzil
(surat As Sajdah) di rakaat pertama dan Hal Ataa ‘alal Insan Hiinun Min Ad Dahr
Lam Yakun Syaian Madzkuura (surat Al Insan) (HR. Bukhari dan Muslim)
4.
Pada hari Jumat ada waktu mustajab untuk berdoa
Dari Abu Hurairah radhiyallohu anhu bahwa Rasulullah shallallohu
alaihi wasallam bersabda tentang hari Jumat, “Pada hari Jumat ada waktu yang mana seorang
hamba muslim yang tepat beribadah dan berdoa pada waktu tersebut meminta
sesuatu melainkan niscaya Allah akan memberikan permintaannya”.
Beliau mengisyaratkan dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa waktu tersebut
sangat sedikit. (HR. Bukhari dan Muslim)
• Para ulama berselisih pendapat dalam menentukan waktu ijabah pada
hari Jumat; Al Hafizh Ibnu Hajar telah menyebutkan 42 pendapat para ulama
beserta dalilnya dalam menentukan waktu tersebut. Diantara sekian banyak
pendapat ada dua pendapat yang paling kuat karena ditopang oleh hadits shohih,
yaitu :
Pendapat
Pertama : Waktu
antara duduknya imam di mimbar hingga selesainya shalat. Pendapat ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari sahabat Abu Musa Al
Asy’ari radhiyallohu anhu dimana beliau berkata saya telah mendengar Rasulullah
shalallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang waktu ijabah, “Waktunya antara
duduknya imam di atas mimbar hingga selesainya pelaksanaan shalat Jumat”.
Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, Baihaqi, Ibnul Arabi Al Maliki, Al
Qurthubi, Imam Nawawi dll.
Pendapat
kedua menetapkan waktu
ijabah tersebut adalah ba’da ashar terutama menjelang maghrib. Pendapat ini
berdasarkan beberapa keterangan yang disebutkan dalam hadits diantaranya hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Nasaai dan lainnya dari sahabat Jabir bin Abdillah
radhiyallohu anhuma dari Rasulullah shallallohu alaihi wasallam beliau
bersabda(artinya), “Hari Jumat 12 jam, padanya suatu waktu yang kapan seorang
hamba muslim berdoa padanya niscaya Allah akan memberikannya, carilah waktu
tersebut di penghujung hari Jumat setelah shalat Ashar”. Hadits ini dishahihkan
oleh Imam Hakim, Adz Dzahabi, Al Mundziri dan Al Albani serta dihasankan oleh
Al Hafizh Ibnu Hajar. Pendapat ini yang dipilih oleh banyak ulama diantaranya
sahabat yang mulia Abdullah bin Salam radhiyallohu anhu, Ishaq bin Rahuyah,Imam
Ahmad dan Ibn Abdil Barr. Imam Ahmad menjelaskan, “Kebanyakan hadits yang
menjelaskan waktu tersebut menyebutkan ba’da ashar...”
5.
Dianjurkan memperbanyak shalawat kepada Nabi di hari Jumat
Dari Aus bin Aus radhiyallohu anhu berkata Rasulullah shallallohu
alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya hari yang afdhal bagi kalian adalah hari Jumat; padanya
Adam diciptakan dan diwafatkan, pada hari Jumat juga sangkakala (pertanda
kiamat) ditiup dan padanya juga mereka dibangkitkan, karena itu perbanyaklah
bershalawat kepadaku karena shalawat kalian akan diperhadapkan kepadaku”
Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat yang kami ucapkan
untukmu bisa diperhadapkan padamu sedangkan jasadmu telah hancur ?” Beliau
bersabda, “Sesungguhnya
Allah telah mengharamkan bagi tanah untuk memakan jasad para nabi”
(HR. Abu Daud, Nasaai, Ibnu Majah dan Ahmad dengan sanad yang shohih)
6.
Hari Kiamat terjadi pada hari Jumat
Dari Abu Hurairah radhiyallohu anhu bahwa Nabi Muhammad shallallohu
alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat;
padanya Adam diciptakan, dimasukkan ke surga dan juga dikeluarkan darinya serta
kiamat tidak terjadi melainkan pada hari Jumat” (HR. Muslim)
7.
Seorang yang meninggal dunia di hari Jumat akan dilindungi dari siksa kubur
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallohu anhuma berkata, Rasulullah
shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jumat atau pada
malamnya melainkan Allah melindunginya dari fitnah kubur” (HR.
Tirmidzi dan Ahmad serta dinilai hasan atau shohih oleh Al Albani berdasarkan
banyaknya jalur periwayatannya yang saling mendukung dan menguatkan)
8.
Anjuran membaca surat Al Kahfi di malam Jumat dan pada hari Jumat
Dari Abu Said Al Khudri radhiyallohu anhu berkata, “Barangsiapa
yang membaca surat Al Kahfi di malam Jumat niscaya Allah akan meneranginya
dengan cahaya antara dia dengan Ka’bah” (Riwayat Darimi)
9.
Hari jum’at sebagian malaikat duduk di depan pintu mansjid
Dihari
jum’at, Allah mengutus malaikat untuk berjaga dipintu masjid, mencatat setiap
orang yang datang untuk melaksanakan sholat sebelum khotib naik mimbar.
Dari
Abu Ummah radhiallahu anhu, rasul bersabda: “Apabila hari jum’at datang,
malaikat berjaga didepan pintu masjid. Mereka mencatat setiap orang yang datang
sesuai tingkat kedatangannya, apabila ada yang telad datangnya maka malaikat
ini berdo’a untuknya. Mereka memanjatkan do’a, Ya Allah, jika dia sakit maka
sembuhkanlah dia, dan jika dia punya kepentingan maka selesaikanlah
kepentingannya. Mereka terus melakukan hal tersebut sampai imam datang. Ketika
imam datang, buku catatan ditutup kemudian distempel. Barang siapa yang datang
setelah turun dari mimbar, maka dia hanya mendapatkan sholatnya dan tidak
mendapatkan jumatan.”
10.
Seseorang yang mandi di hari Jumat maka itu merupakan pembersih baginya hingga
Jumat berikutnya
Dari Abu Qatadah radhiyallohu anhu berkata, aku mendengar
Rasulullah shalllallohu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat maka dia
berada dalam keadaan suci hingga Jumat berikutnya” (HR. Thabrani,
Abu Ya’la, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Hakim. )
Demikianlah khotbah yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan
bermanfaat bagi kita semua amiin...
بَارَكَ
اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى اْلقُرْأَنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ اْلحَكِيْم. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاَسْتَغْفِرُاللهَ لِىْ
وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاَسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar