Sejak dahulu hingga sekarang guru
menempati tempat terhormat dimasyarakat. kewibawaanlah yang menyebabkan guru
dihormati sehingga masyarakat tidak meragukan figur seorang guru. Masyarakat
yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak mereka agar menjadi orang yang
berkepribadian mulia. Dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat, maka
dipundak guru diberikan tugas dan tanggung jawab yang berat. Dengan begitu maka
sebagai seorang guru harus memiliki kepribadian yang unik. Disatu pihak guru
harus ramah, sabar, menunjukkan pengertian, memberikan kepercayaan, dan
menciptakan suasana aman . akan tetapi, dilain pihak guru harus memberikan
tugas, mendorong siswa untuk mencapai tujuan, mengadakan koreksi, menegur dan
menilai .Seorang guru dalam mendidik perlu memahami pikiran dan perasaan peserta
didiknya.
Menurut penulis kepribadian seorang
guru terbagi menjadi dua bagian. Disatu pihak bersikap empati, dipihak lain
bersikap kritis. Tuntutan kepribadian guru seperti itu harus
disadari oleh para guru.
Untuk mewujudkan pribadi yang luwes
tersebut, maka setiap guru perlu menyadari tugas dan posisinya sebagai
pengajar, pendidik dan pelatih. Untuk melaksanakan ketiga tugas itu maka
diperlukan kepribadian yang unik. Profil guru yang ideal adalah sosok yang
mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, panggilan hati nurani bukan karena
tuntutan uang belaka, yang membatasi tugas dan tanggung jawabnya sebatas dinding
sekolah.
Ungkapan Guru Adalah Pahlawan Tanpa
Tanda Jasa merupakan suatu ungkapan yang tepat untuk seorang guru. Bahkan
seorang penyair bernama Sjauki menciptakan suatu kata-kata mutiara untuk sang
guru “Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan , karena seorang
guru hampir saja merupakan seorang Rasul”. Dari kata mutiara tersebut dapat
kita lihat betapa mulianya tugas seorang guru, jadi wajarlah jika guru
mendapatkan julukan yang tidak akan pernah ditemukan pada profesi. Semua
julukan itu perlu dilestarikan dengan pengabdian yang tulus ikhlas, dan
dengan motivasi kerja untuk membina watak anak didik. Tetapi untuk saat ini
julukan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa hanya pantas untuk sebagian
kecil guru saja.
Idealisme seorang guru haruslah
memberikan dirinya secara total bagi dunia pendidikan, hal itu merupakan
keadaan yang berat ditengah semua persoalan hidup yang harus dihadapi
seorang guru. Hal tersebut merupakan sebuah tantangan bagi seorang pendidik.
Guru yang berkualitas selalu mengembangkan profesionalismenya secara penuh. Guru
yang profesional akan tetap konsekwen pada pekerjaannya dengan membuktikan,
kinerjanya layak dihargai. Mungkin ini salah satu alternatif yang bisa
dilakukan guru untuk mengembangkan dan mempertahankan idealismenya pada masa
sulit. Tetapi profesionalisme guru sebenarnya adalah sebuah paradigma yang
tidak dapat ditawar- tawar lagi.
Teori Peter G Beidler, dalam buku Inspiring
Teaching menyatakan 10 kriteria guru yang profesional (Beidler 1997, hlm.
3-10 ), yaitu :
1.
Guru yang profesional harus benar-benar berkeinginan untuk menjadi guru
yang baik.
2.
Guru yang profesional berani mengambil resiko lalu berjuang untuk
mencapainya.
3.
Guru yang profesional selalu memiliki sikap yang positif.
4.
Guru yang profesional selalu menggunakan waktunya untuk kemajuan
pendidikan.
5.
Guru profesional adalah guru yang beranggapan bahwa mengajar adalah tugas
utamanya.
6.
Guru yang profesional adalah guru yang bisa merubah anak didiknya menjadi
lebih baik.
7.
Guru yang profesional adalah guru yang mampu membedakan antara kemampuan
dan kemauan siswanya.
8.
Guru yang profesional adalah guru yang dapat memberikan motivasi untuk anak
didiknya.
9.
Guru yang baik adalah guru yang bias menilai siswa sesuai dengan
kemampuannya.
10. Guru profesional adalah guru
yang senantiasa dapat aspiratif siswa.
Profesionalisme guru tidak hanya
karena faktor tuntutan dari perkembangan jaman, tetapi pada dasarnya juga
merupakan suatu keharusan bagi setiap individu dalam kerangka perbaikan
kualitas hidup manusia. Profesionalisme menuntut keseriusan dan kompetensi yang
memadai, sehingga seseorang dianggap layak untuk melaksanakan sebuah tugas.
Seorang guru adalah pelaku perubahan
dan pendidik karakter. Sebagai pelaku perubahan tersebut maka perlu pemikiran
dan strategi dari guru agar mampu menjadi pelaku perubahan dan pendidik
karakter yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita dewasa ini. Di zaman
persaingan ketat seperti sekarang, kinerja menjadi satu-satunya cara untuk
mengukur mutu seorang guru. Karena itu, status pegawai negeri, swasta, tetap,
atau honorer tidak terlalu relevan dikaitkan gagasan tentang profesionalisme
kinerja seorang guru. Di banyak tempat lembaga swasta yang besar dan maju,
status pegawai tetap malah membuat lembaga pendidikan swasta tidak mampu
mengembangkan gurunya secara profesional sebab mereka telah merasa mapan. Oleh
karena itu guru harus kembali pada jati dirinya yaitu memiliki sifat-sifat
tertentu, yaitu ramah, terbuka, akrab, mau mengerti dan mau belajar terus-menerus
agar semakin menunjukkan jati dirinya sebagai pendidik.
Perbaikan kualitas pendidikan saat ini
merupakan isu yang menarik dan senantiasa menjadi diskursus antara pemerintah
sebagai institusi dan guru yang memahami dunia nyata dilapangan, serta pengawas
pendidikan yang senantiasa mengusung teori. Dalam masalah ini pemerintah sangat
serius dengan perubahan–perubahan dan perbaikan kurikulum dan standarisasi
tenaga pendidik dan kependidikan, dan para guru senantiasa menyuarakan
profesionalisme dan penghargaannya, sementara pemerhati atau pengawas
pendidikan mengusahakan pendidikan yang teoritik dan sistematis. Dalam hal ini
pemerintah dan masyarakat memberi prioritas untuk menjaga, melindungi dan
menghormati profesi guru. secara khusus pemerintah memberi jaminan finansial
secara minimal kepada tiap guru agar mereka dapat hidup layak dan bermartabat
sebagai guru.
Masalah ini hanya bisa diatasi jika
pemerintah dan masyarakat memberi prioritas untuk menjaga, melindungi, dan
menghormati profesi guru. Secara khusus, pemerintah harus memberi jaminan
finansial secara minimal kepada tiap guru agar mereka dapat hidup layak dan
bermartabat sebagai guru. Sejauh ini, pemerintah telah memberikan suatu upaya
untuk meningkatkan profesionalisme guru dengan memberikan penghargaan yang
sering disebut dengan sertifikasi guru yang dimaksudkan untuk memberikan
penghargaan kepada guru, terutama memberi jaminan ekonomi minimal agar para
guru dapat hidup bermartabat, sehingga sehingga mereka dapat memberi pelayanan
bermutu bagi masyarakat dan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar